Text
Surau Terakhir
Betul bahwa hidup tak selalu indah. Betul bahwa hidup tak selalu menyuguhkan semua yang kita inginkan. Betul bahwa semua yang kita inginkan tak semua bisa kita miliki. Betul bahwa kadang hidup ini terasa lebih pahit dari pare rebus dan lalapan daun pepaya. Dan inilah yang dialami oleh saudara-saudara kita di Banjarnegara. Ketika di ujung malam12 Desember 2014 Bukit Telaga Lele luruh dan menindih perkampungan. Manusia-manusia terseret tanah longsor puluhan meter, jeritan tak ada artinya lagi, dan lumpur menjadi pembungkus tubuh, seperti tepung membungkus tempe. Musibah tanah longsor ini adalah ujian dari Allah SWT. Dan semua orang beriman yang berhasil melewati ujian ini akan meningkat derajat keimanannya. Buku Surau Terakhir merupakan pengingat bahwa akhir dari perjalanan hidup kita akan berakhir di surau sebagai tempat tetangga menyembahyangkan kita, sebagai rumah duka, sebagai titian kematian.
5555131253 | F RIN s | Pusat (Fiction Corner) | Available |
No other version available